Bukan aku tak menyambut kedatanganmu..
Bukan aku tidak Bahagia...
Bukan berarti kamu tak kuinginkan...
Bukan...Bukan seperti itu..!!!
Hanya saja Aku ingin sendiri disini...
Menyelesaikan semuanya...Kemudian berdamai dengan Hatiku
Yang telah bercelah..
dan merasa tidak yakin dengan kelanjutannya...

Kenapa harus terungkap setelah sekian lama berlalu...
Kenapa aku harus terpilih sebagai sasaranmu?
Aku sadar dia lebih awal..
Aku sadar kisah kita salah..
Tapi mengapa cepat memaksaku memutuskan keputusan yang seharusnya
Masih harus kupikir berlipat ganda..!!
Ketikapun dirimu sebenarnya tak mampu tuk lakukan hal yang sama...

Mempertahankan...Apa Bedanya dengan Mengemis??
Tetap ku Ucap Terimakasih Tuk kejujuran itu...
Tetap ada maaf untuk kesalahan yang tak teraba ini...

Sekarang..Biarkanlah aku di sini...
Memilah dan Memilih...
Menyimpulkan semua dengan segala layang fikirku..!!
Selamat malam....
Semoga ini segera Berlalu...!!

Aku kehilangan teman - temanku
ketika kau katakan TIDAK

Aku melewatkan masa mudaku dengan sisa harapan
Ketika kau ucapkan TIDAK

Aku melepaskan satu per satu mimpiku
Ketika kau bilang TIDAK

Aku menjauh dari hidup yang selama ini kulalui
Ketika maumu adalah TIDAK

Aku mengakhiri semua dengan sebongkah keterpaksaan
Ketika TIDAK menjadi kata terakhirmu
dalam sebuah permintaanku yang terakhir...!!

Hingga aku tak berani untuk meminta
Merengek dan berharap lagi.
Semuanya Sirna Dengan kata TIDAK...!!

tetap Aku menjalaninya Ketikapun...
TIDAK menjadi sangat sulitnya untuk kutempuh
Karena....Kamu.....

Apalah ternyata yang terbalas..???
dengan TIDAK kau menjadi Raja yang jauh dari kebijaksanaan.
dengan TIDAK kau melumpuhkan aku dari kesalahan yang kau buat.
Dengan TIDAK kau menjadi lupa Bahwa aku hanyalah Manusia Biasa,

Sekali ini saja ...Biarkan aku yang Berkata TIDAK...!!
Ingin kulalui Hidup Biasa Saja...
Kembali menjadi Pribadi Seperti Kala itu,,,
Atau Bila saja TIDAK....
Maka TIDAK akan ada lagi aku dalam dekap Itu...

Teman...
Kamu melakukannya lagi.
Ini kali yang kedua kudapati kamu melakukannya lagi....
Dimanakah Letak salahku?
katakan sisi resahmu..bisikkan tepat diindra pendengar ini...
Agar tak ada luka dan tebing diantara kita.

Bukankah teman itu seperti edelwais?
Yang tetap indah skalipun ditelan masa?

Bukankah teman itu Lingkaran?
Yang tak pernah kita temui ujungnya?

bukankah teman itu abadi?
Kuyakini begitullah tentang teman.

Tapi kamu...
Kamu melakukannya lagi...
Dengan sempurna membuat luka yang sulit untuk mengering.

hanya satu pintaku...
Kembalillah menjadi temanku...
Buang rasa iri itu...
karena setiap wanita punya sisi untuk dikagumi orang lain.
Begitu juga dengan dirimuw...
Percayalah....
....percayalah teman....

Dan aku akan tetap disini...
Tanpa menyalahkanmu...
Tanpa menghakimimu....
Tapi...akan menunggumu...
Dengan sribu daun pintu maaf...

Aku yakin...kamu akan datang...
Kamu akan mengerti....
Arti sebuah pertemanan...

ya...lambat laun....
.....kita akan kembali tersenyum bersama sama.

satu per satu semuanya menjauh kemudian menghilang.
sebenarnya beralasan namun mungkin menjadi tak nyaman untuk mengungkap.
hanya dengan diam dan membisu.
marah dengan cara yang anggun.

tapi ku tak bingung ketika kudapati yang begini.
diantaranya bebas untuk apapun bahkan lebih dari itu.

hei.....jangan kau salah..!!!
aku akan baik baik saja.
semuanya akan terganti.
seperti siang dan malam.
hidup dan mati.

satu per satu akan datang lagi...
dengan yang lebih baik atau sebaliknya.

tak perlu menoleh...
menjauhlah selama kau ingini.
sejauh kau ingin pergi dan tak mengenali.
dan jangan paksa aku tuk juga pergi.
karena aku tak mau kemana.
dan tak juga ku kan melupakan.
meski nama talah terhapuskan.
lalu kita pun berjarak...

selamanya kau adalah sahabat terbaikku...
meski kini...
aku tak lagi berlabel TEMAN Untukmu....

tidak mudah mengembalikan waktu pada masa itu.
saat bahagia bermahkotakan kita.
meski duka datang silih berganti tiada henti.
tak sekalipun terhirau akan keadaan yang ada.
.....
tapi kini..
kelopak telah gugur satu persatu...
musim kemarau telah tiba...
yang entah sudah kali keberapa sejak awal kebersamaan kita.
....dan....
baru ini kemarau tak memukau lagi...
kering kerontang memberi perih tak terperihi...
....
slamat tinggal kekasih....
temukanlah yang lebih pasti dari pada aku...

karena aku....tak akan pernah tiba di gereja yang engkau nantikan....

berlalulah....
masuklah ke pelataran rumah Tuhanmu...
pengantinmu menunggu di dalam sana.

dan itu bukan aku...
bukan aku...

maaf ku ingkar janji.

Betapa enggan rasanya untuk menyebutkan namamu...
Namun geliat bayang selalu menggodaku di waktu sembahyangku...
Kelu lidahku dalam doa doa memohon cinta...
Karena tak kutahuinya bagaimana si pemilik hati...
......apakah masih sama??....
Ah....
Deru memburu....
Diam membisu....
Lantas kuberseru....
Aku merindu.....
Rindu membeku....
Padamu aku mau....
Cakrawala.....!!